loading...

Lahirkan Bayi saat Ujian, IRF Dipastikan Tak Lolos SBMPTN, Ini Penyebabnya

Bayi ditemukan di toilet Unhas (hardover/Tribun Timur)
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- Kepala Unit Humas dan Protokoler Universitas Hasanuddin (Unhas), Ishaq Rahman mengatakan IRF dipastikan tidak lolos SBMPTN.
Diketahui IRF yang merupakan salah satu peserta yang mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), melahirkan di toilet, di samping Ruang Pusat Bahasa Kampus Unhas Tamalanrea, saat tes berlangsung, Selasa (8/5/2018).
Bukan karena melahirkan bayi, melainkan karena IRF tidak mengikuti salah satu sesi yang berlangsung Selasa kemarin.
"Sesuai ketentuan, peserta SBMPTN untuk kelompok campuran wajib mengikuti ketiga sesi ujian," kata Ishaq, dalam keterangan resminya, kepada Tribun.
Kronologi
Diberitakan sebelumnya, menurut Tim medis SBMPTN Unhas, awalnya, IRF, peserta yang memilih ujian Kelompok Campuran ini mengeluh sakit pada bagian perut, ketika ujian sesi kedua baru berlangsung sekitar 30 menit, atau sekitar pukul 11.15 WITA.
Ia sempat bolak-balik ke toilet sampai tiga kali. Sesuai SOP pengawasan, setiap kali ke toilet ia didampingi salah seorang pengawas ruangan.
Pada saat ke toilet untuk ketiga kalinya, peserta berusia 18 tahun ini terdengar beberapa kali mengerang, dan tinggal agak lama di dalam toilet.
Pengawas ruangan yang mendampingi kemudian melaporkan hal ini ke posko pusat, dan saat itu juga Posko Pusat berkoordinasi dengan Tim Medis SBMPTN Unhas.
Tiga orang tim medis yang tiba di lokasi beberapa menit kemudian mencoba memberikan bantuan. Namun IRF menolak, dan melarang tim medis untuk masuk.
“Kami sempat mendengar ia teriak beberapa kali. Teriakan kedua dan ketiga itu tersengar seperti orang mengeden,” kata salah seorang anggota tim medis, dr. Irda Yulianti Dahri.
Tim medis juga mendengar suara air diguyur sangat banyak dari dalam kamar mandi yang tertutup rapat.
“Setelah lebih tiga puluh menit menunggu, kami mulai berpikir untuk mendobrak pintu karena menurut kami ini hal yang tidak lazim. Tetapi tiba-tiba ia keluar dari dalam kamar mandi dalam kondisi basah kuyup. Ia kelihatan lelah dan ada bercak-bercak darah,” lanjutnya.
Sesaat IRF keluar, tim medis kemudian masuk ke toilet untuk memeriksa.
“Kami sebenarnya curiga ada sesuatu, mungkin pendarahan atau keguguran. Tetapi kami tidak menemukan apapun di dalam kamar mandi,” kata tim medis lainnya, Risnawati.
Ia mengatakan jika IRF ingin kembali ke ruangan untuk melanjutkan ujian. Namun hal itu tidak diizinkan oleh tim medis karena kondisi kesehatannya tampak sangat tidak memungkinkan.
"Ia dipaksa untuk ke rumah sakit, namun IRF menolak," imbuhnya.
Tim medis menegaskan ia hanya boleh kembali ke ruang ujian jika sudah diperiksa oleh dokter di rumah sakit.
Akhirnya, IRF bersedia untuk dibawa ke Rumah Sakit Pendidikan Unhas yang terletak hanya beberapa ratus meter dari lokasi ujian dengan menggunakan ambulans.
Sekitar pukul 12.00 WITA, ketika tim medis dan IRF sedang berada di rumah sakit, seorang tenaga kebersihan (cleaning service) Unhas masuk untuk membersihkan toilet. Ia mendengar suara bayi menangis.
Ketika mencari-cari, ia sangat terkejut menemukan ada sesosok bayi di dalam bak air kloset yang tertutup rapat.
Tim medis Unhas kemudian kembali lagi ke Pusat Bahasa.
Bayi tersebut diberikan perawatan darurat, dan segera dibawa ke Rumah Sakit Unhas. IRF mengatakan kepada tim medis bahwa itu adalah bayinya.
Pada pukul 18.00 WITA, kondisi bayi dalam keadaan stabil dibawah pengawasan dokter Rumah Sakit Unhas.
Sementara IRF yang mengakui sebagai ibunya juga dalam keadaan stabil dan telah dapat memberikan keterangan kepada aparat kepolisian dari Sentra Perlindungan Anak dan Perempuan. (Hasan Basri)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Bukan Karena melahirkan Bayi, IRF Dipastikan Tak Lulus SMBPTN Gegara Satu Hal Ini.
Artikel Asli

0 Response to "Lahirkan Bayi saat Ujian, IRF Dipastikan Tak Lolos SBMPTN, Ini Penyebabnya"

Posting Komentar